
Merdeka. com – Judul: Sunset pada Tanah Anarki
Andai ‘ku malaikat, kupotong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang ‘kan berakhir, cinta ‘kan abadi, di tanah anarki romansa terjadi
Desing peluru tak bertuan, hari-hari yang tak benderang
Setiap detik menghabisi ini kupertahankan untukmu
Alasanku ada disini, dan parasmu yang kurindukan
Di neraka ‘kan kumenangkan, hariku bersamamu
Andai ‘ku malaikat, kupotong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang ‘kan berakhir, cinta ‘kan abadi, di tanah anarki romansa terjadi
Dalam resah ‘ku menunggu, berita tentang gerilyamu
Semerbak rindu kuasai udara panas tersebut
Sepucuk surat telah tiba, dan magrib pun ikut berdebar
Kalimat indah dan kisahmu tentang perang dan kasmaran
Umpama ‘ku malaikat, kupotong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang ‘kan berakhir, cinta ‘kan wujud, di tanah anarki romansa terjadi
Kubasuh luka dengan air mata
Oh hatimu beku, serta jiwamu yang lelah
Tak henti lawan dunia dengan bersemangat besar untuk cinta
Dan jalanmu ‘tuk pulang, di ujung waktu ‘kan ada cahaya
Itulah aku, raihlah mimpimu
Umpama ‘ku malaikat, kupotong sayapku & rasakan perih di dunia bersamamu
Perang ‘kan berakhir, cinta ‘kan baka, di tanah anarki romansa berlaku
Umpama ‘ku malaikat, kupotong sayapku serta rasakan perih di dunia bersamamu
Perang ‘kan berakhir, cinta ‘kan abadi, di tanah anarki romansa terjadi
Itulah awak, raihlah mimpimu [did]